CERITA RANDOM AWAL TAHUN

by - 8:50:00 AM

 

asli foto pribadi emak

Assalamualaikum wr wb

Hallo! Ternyata aku gak bisa Menuhin janji untuk ngeposting blog tiap minggu. Hahaha. Well, time goes so fast. I have kids, so it’s mean I have many jobs at home as a housewife. Padahal, dulu waktu masih single n masih jadi mahasiswi blog selalu diisi dengan berbagai cerita random gak jelas. Sekadar meluapkan kesenangan di dunia tulis menulis. But now? As you can see~

Sekarang pun aku masih berusaha memaksa diri untuk meluangkan sedikit waktu buat nulis n ngetik. Di tengah jadwal padat: antara nunggu jam pulang Abang Spiderman n tempat tidur yang masih terkulai berantakan.

Kali ini aku pengen cerita random masalah kegiatan sehari – hari sebagai full time mommy. Kerjaan paling mulia di dunia. Kerjaan yang bisa dibilang bisa ngalahin jabatan sebagai presiden sekalipun. Hahaha.


Sekilas cerita tentang Pamer

Jujurly sebagai wanita yang punya hobi baca dari jaman masih pake rok merah, aku masih belum bisa membedakan kegiatan mana yang produktif n tidak. Padahal, semua kerjaan housewife menurutku produktif. Tapi ternyata salah, cuy.

Produktif ibu rumah tangga adalah kegiatan yang terlepas dari kerjaan primer. Kaya ngurusin anak, ngurusin rumah, belanja bulanan n kegiatan lainnya. Jadi kalo kamu seorang ibu n istri cobalah untuk cari kegiatan lain diluar dari ini, misalnya membaca buku, menulis, menggambar, belajar online, ikut kursus/les dsb. Arti produktif menurut versi emak adalah kegiatan yang bisa menambah nilai plus ato bisa mengupdate skill kita.

Masalahnya (ahh, emak – emak mah selalu lekat dengan permasalahan haha) kalo aku punya sedikit waktu luang aku pasti keasyikan scroll medsos. Apalagi Instagram n Pinterest. But the last one is my favorite. Tapi ternyata scroll medsos bisa jadi boomerang lho. Disaat bisa menghilangkan penat, terlalu lama juga bisa meningkatkan insecure. Muncul lah sifat perbandingan – perbandingan antara hidup kita dengan medsos yang kita lihat. Lama kelamaan jadi gak mensyukuri nikmat yang udah dikasih Allah swt ke kita.

Ada sisi postif n negativenya lah dari bermain Instagram, 50-50. Unfortunatelly lebih ke negative sih, karna secara diam – diam kita telah cemburu alias iri dengan kehidupan orang lain. Padahal kan kita gak tau cerita asli di balik foto – foto tersebut, tul gak? Kebanyakan orang – orang sekarang terlalu cepat menjudge. Selain itu juga Instagram merupakan media ria besar – besaran. Manusia jaman sekarang haus akan pengakuan, eksistensi serta popularitas (jika kamu disagree, well manusia sudah selayaknya berbeda pendapat, bukan?).

Gak usah jauh – jauh deh. Aku aja yang sampe Sekarang selalu berusaha untuk repair diri masih suka luput, kadang pamer. Pamer tulisan (novel yang belum kelar dari tahun kapan itu haha), n pamer beli buku baru. Segitu doank sih. I am not the one yang sukak pamer beli baju baru, pamer dikasih temen sesuatu, pamer tas baru, pamer sepatu baru, pamer emas baru, pamer rumah baru, kendaraan baru dll.

QS Al Baqarah: 264

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

QS An Nisa: 142

“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”

Jika kamu pengen cari pembenaran dari sifat riya dengan bilang kalo majang status demikian hanya untuk mengapresiasi diri sendiri. Telah mampu mencapai sesuatu dengan kerja keras, jadi wajarlah mengapresiasi dengan membagikan kebahagiaan ini kepada orang lain. Well, welcome to akhir zaman.

Kok jadi bahas masalah riya ya? Hahaha maaf.

Jadi kita balik lagi nih ke emak produktif. Seperti yang udah kujelasin sebelumnya kalo produktifnya emak itu harus bisa meupdate ato upgrade skill ato kegiatan yang beda dari kegiatan primer.

Nah, caraku untuk lebih produktif akhir tahun salah satunya adalah dengan menggambar (well, gak dari akhir tahun juga sih). Hobi ini sebenarnya udah kugelutin semenjak SD. Sukak banget gambar princess, pemandangan, ato desain interior rumah.

Menggambar sendiri adalah salah satu caraku untuk mengurangin stress karna harus banyak nuntasin tugas negara ato menghadapi tingkah laku para superhero di tiap harinya. Bayangin aku harus dengar kicauan, tangisan, rengekan ato perkelahian di rumah, every single day. Can you imagine how’s my feeling?

As a housewife kita harus perbanyak skill. I think gak cuman harus jualan ato chatingan, tapi juga bisa nambah ilmu dengan nonton berbagai video di youtube. Sekarang kan serba praktis. Cuman modal internetan yang sebelumnya diisi paket data, kita udah bisa mengakses informasi apapun. Tul gak?

Kalo pun kamu adalah orang yang gak punya skill gambar pun, it’s okay. Semuanya bisa dilakuin asal rajin n giat latihan kok. Aku aja yang masih terpatah – patah dalam menggoresin pensil sampe sekarang pantang nyerah lho.

Yuk, bisa yuk! Jangan jadi emak – emak minim skill. Skill dasar begini juga harus dikuasain agar nantinya kita bisa ngajarin anak – anak kita. Tau sendiri lah kalo mereka paling demen minta gambarin sesuatu. Apalagi abang Spiderman kala itu.

Nah, aplikasi favoritku untuk cari – cari referensi gambar adalah Pinterest. I luv this app. Menurutku gunain app ini gak perlu ngintip – ngintip stori temen. Karna emang di app tersebut gak ada satu orang pun yang kenal denganku.

Aku bisa simpan beratus – ratus gambar inspirasi untuk diriku. Kesenanganku tanpa harus terpressure stori temen. Beneran deh. Coba donlot sekarang.


Obrolan Akhir Tahun

Aku pernah ngomong ke suami alias Popeye alias si dad kemaren. Di umur kita sekarang yang udah kepala tiga ini untuk menghibur diri beda dengan cara orang – orang diluar sana. Kita prefer stay at home ato bahkan suka cari tempat – tempat yang tenang. Karna ketenangan di umur sekarang adalah hal yang paling utama banget. Apalagi aku yang tiap hari harus menghadapi peperangan di rumah. Konser, perkumpulan orang banyak n keributan adalah hal yang selalu kuhindarin. Well, tapi juga ada kalanya aku pengen sesekali mencoba hal tersebut. Walopun endingnya aku selalu gagal. Ceritanya pengen menerima keadaan, tapi ujung – ujungnya menggeleng keras. No, it’s not my life. I dislike it.

Mungkin karna aku juga adalah seorang introvert. Tapi ternyata gak kok, cuy. Popeye yang notabene adalah seorang ekstrovert akut sejak remaja, mengakui bahwa di umur kepala tiga sekarang keheningan n ketenangan adalah hal yang paling dicari. Dulu boro – boro keheningan, sepi dikit doi langsung cari keramaian. Nongkrong tempat temen – temen.

But it’s normal kalo kamu adalah seorang yang muda berjiwa ekstrovert. Puas – puasin nambah temen, puas – puasin cari pengalaman, karna suatu hari kenangan ini bakalan jadi cerita seru untuk anak – anak kamu lho. But once more, it’s not my things.

Punya para superhero yang kebetulan aktif adalah hal yang luar biasa. Sekadar jalan keluar aja aku harus kumpulin niat n tekad dulu agar bisa kuat jagain mereka. Masalahnya (tuh kan udah berapa kali masalahnya) di saat aku mampir ke suatu tempat mereka bakalan tawaf kemana – mana. Alhasil aku yang tadinya males teriak harus ngeluarin jurusku lagi. Teriak tertahan sambil melotot tajam. Ugh. I hate it. Malu sih sebenarnya jadi emak galak. Hahaha.


Rapor Pertama Abang Spiderman

Sebagai orang tua yang sebenarnya masih jauh dari kata baik, mendidik n mengajari si abang sejauh ini adalah sebuah prestasi banget. Aku pun selalu berusaha untuk menjadi emak yang menyenangkan, walopun masih selalu jadi emak menyeramkan. Hahaha. I know, I know.

ceritanya ngaso dulu depan kelas setelah kelar belajar

Si abang Spiderman dapet peringkat sepuluh besar. Wow, doaku terkabul. Berharapnya gak usah muluk – muluk ke Maha Penguasa segalanya: mudah – mudahan abang dapet rengking sepuluh besar itu pun udah cukup bahagia. Tapi nyatanya mendengar perkumpulan emak – emak yang punya peringkat lebih baik dari anak kita kadang bisa bikin mood jelek lho. Awalnya yang hepi – hepi tapi setelah yang di sebelah lebih bagus kok tiba – tiba kita gak terima? Si anak sendiri malah santainya main – main tanpa pusing mikirin perbandingan ini.

Beberapa hari aku sibuk dengan pikiran sendiri. Kadang malah nyalahin abang n diriku yang gak terlalu ketat ngajarin doi. Aku terus merenungi diri hingga akhirnya aku sadar satu hal bahwa aku gak mau abang sampe denger dirinya dibanding – bandingin dengan anak lainnya. Selama ini aku didik doi tanpa embel – embel: tuu si anu bisa, kok abang gak bisa? Tuuh si anu dapet nilai bagus dari ini lho, kok abang gak bisa? Well, dunia kita terlalu sibuk ngurusin kehidupan orang lain, cuy. Merasa tersaingi dengan eksistensi orang, kelebihan orang. Padahal, kalo dicerna n digali lebih dalam lagi ternyata kita lebih baik dengan versi kita sendiri. Bisa dibilang kita punya keunikan tersendiri. Harusnya itu yang digali. Harusnya juga itu yang dihargai. Bukan malah menyalahkan n bahkan menyudutkan perihal anak kita gak bisa lebih baik.

Honestly, aku sendiri pun gak pernah ngebandingin abang dengan adingnya. Aku gak mau anak – anakku ngerasain sakitnya dibandingin. Rasanya gak dihargain dengan kelebihan yang kita punya. I don’t want it. Makanya kalo si abang mulai pesimis dengan hasil yang udah dia usahakan, aku selalu kasih semangat ke doi: abang juga bisa kok ato bisa kok, bang!

Finaly setelah beberapa hari aku pun udah bisa ngelupain masalah peringkat ini. Mulai balik ke pengaturan awal agar setelahnya aku bisa dipermudah untuk mengajari abang. Amin.

Tapi tau gak sih kalo dulunya si emak berdaster ini ketika di SMP n SMA pelajaran paling lemah adalah Math alias Matematika. Pas si abang Spiderman udah mulai gede gini doi malah paling doyan perhitungan. Hahaha. Mungkin ini adalah efek emak sibuk skripsian plus belajar n ngejar dosen pembimbing kemana pun ketika hamil muda. Hahaha. Alhamdulillah~


Conclusion

Terlalu banyak cerita kadang bikin orang ngantuk lho. Apalagi kalo ceritanya gak seru n boring. Yah, kamu tau sendiri lah cerita emak ini yak lo gak anak pasti ya masalah ranjang kesibukan ngurusin rumah. Cerita yang sebenarnya kaya roda berputar. Dari bawah trus naik, turun lagi gak lama naik lagi sampe gitu selamanya. A housewife.

Pengen bahas goals aku di tahun ini tapi takutnya gak tercapai. Bukannya apa sih, terkadang sesuatu yang terlalu kita planning kan bisa aja sewaktu – waktu terkendala. Kita bisa apa kalo yang ngatur adalah yang Maha Penguasa segalanya?

Jadi yaaa aku cukup niatin dalam hati trus berusaha semampuku. Sisanya biar di Atas yang nentuin, mana yang pengen di cek list duluan. Hahaha.

Mo kasih pantun dulu nih.

Pagi – pagi enaknya nyayur lodeh

[cakkheeppp]

Ntar dilanjut lagi deh.

You May Also Like

0 comments

Leave a comment here n let's be friend :)
(follow for follow)