Dengar Alam Bernyanyi: Lagu Renungan untuk Manusia Bumi

by - 11:18:00 PM

Bukannya malah ikut – ikutan ama challenge sekarang. Tapi dari dulu hingga sekarang emang gak tau kenapa terlalu seneng liat yang ijo – ijo. Mungkin karna ijo bisa bikin mata seger, ato mungkin juga bisa bikin rekening bengkak. Eyyaaa, itu duit yaa. Hahaha. Tapi emang sesuatu yang ijo ternyata bisa bikin mata seger ya. Salah satunya hutan.

But unfortunately hutan kita sekarang emang lagi dilanda urgent alias udah mulai berkurang kehidupannya. Ini karena populasi manusia di Indonesia semakin bertambah, namun perekonomian negara masih belum stabil. Malah bisa dibilang kalo belum ada di garis standar lah menurut aku. Bahkan flora – fauna yang dari dulu hidup di habitat aslinya malah sekarang semakin tergerus akibat keserakahan tangan manusia. Sad but true.

Well, manusia itu memang punya sisi gelap, yaitu serakah n punya rasa pengen menguasai semuanya. Bisa dilihat, kan gimana alam kita sekarang? Gak stabil. Walopun kedengarannya gak mungkin, tapi terkadang aku kangen hidup di masa semuanya masih baik – baik aja. Di saat hutan Kalimantan masih menjadi bagian paru – paru dunia, di saat semuanya masih belum terjamah teknologi canggih, serta ikatan pohon dan manusia yang masih terjalin erat. Dimana waktu kita masih kecil sering banget beraktifitas di luar rumah yang berkaitan dengan pohon. Baik itu panjat pohon, main ayunan di pohon, bikin rumah di pohon, dan main lari – larian yang ujungnya berteduh di bawah pohon. Rasanya itu adem banget. Beneran.

Rasanya sedih banget sampe sekarang masih banyak orang – orang yang minim sadar akan alam. Apalagi kami yang tinggal di pulau Kalimantan Selatan. Para manusia prefer memikirkan kantong sendiri daripada keindahan dan kelestarian alam sekitar. Buktinya banyak hutan atau lahan yang harus jadi korban demi membangun perekonomian daerah makin maju, tapi malah mengesampingkan alam. Truk – truk perusahaan simpang siur dan pohon – pohon serta satwa – satwa pun makin terancam.

Namun, sebagai rakyat biasa yang gak punya kekuatan apa – apa macam diriku ini ya hanya bisa mengajarkan pada anak – anakku untuk gak buang sampah sembarangan, dan mengampanyekan lagu #DengarAlamBernyanyi. Lagu yang digawangin Laleilmanino alias Lale, Ilman (Maliq N D’ Essentials), dan Nino (RAN) ini menggait beberapa penyanyi papan atas semacam Hivi!, Sheila Dara, serta yang gak disangka – sangka aktor ternama Chicco Jerikho juga turut andil dalam project ini lho. Menurut Kompas, peran Chicco ini tidak lepas karna doi aktif dalam menyuarakan kepedulian tentang perlindungan gajah. Ditambah ternyata Hivi! sudah lebih dulu pernah beberapa kali berkolaborasi dengan Laleilmanino yang memang terkenal selalu buat musik ciamik. Hampir semuanya easy listening. Jadi lagu ini pun sudah tentu bakal menjadi perpaduan yang pas untuk didengar semua kalangan.

Guys, once more our earth is not okay. Terlalu banyak dampak besar pada lingkungan yang telah kita perbuat selama ini. Sampah yang tidak bisa hancur selama bertahun – tahun, penebangan hutan demi perekonomian negara yang endingnya menghancurkan habitat flora dan fauna yang sejak dulu ada. Kebakaran hutan, n parahnya lagi hanya segelintir masyarakat yang sadar akan hal ini.

Namun, dengan mendengarkan lagu ini n #UntukmuBumiku maka kamu bisa sekalian berdonasi lho untuk Sekolah Adat Arus Kualan di Simpang Hulu dan Simpang Dua, Kalimantan Barat. Hal ini dikarnakan kegiatan Pendidikan di sekolah tersebut berbasis budaya dan kearifan lokal. Serta dikutip dari Antara Jatim sebagian royalti bakal disumbangkan untuk konservasi dan restorasi hutan hujan tropis di Indonesia. So semakin kalian sering muter lagu ini maka semakin banyak donasi yang bakal terkumpul. Caranya kamu cukup dengerin di Spotify dan Apple Music. Kapan lagi coba kita bisa berguna bagi bumi kalo gak sekarang, kan? Just listen this song.

Bahkan liriknya pun kayak nampar – nampar muka kita lho. Sesimpel itu, tapi bener – bener ngena.

sumber Kompas.com

Bila kau ada waktu
Lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi

Bila kaujaga aku
Kujaga kau kembali
Berhentilah mengeluh
Ingat, kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali?

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
(Ah, ha, ha)

Bila kau lelah dengan panasnya hari
Jagalah kami agar sejukmu kembali

Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi

Dengarkanlah
Bisik mesra
Alam bernyanyi
Bawa canda dan riang tawa
Untuk dunia, oh

Gunakan telinga, hati
Cobalah dengar nyanyian kami, oh-oh-ho
Bayangkanlah hidupmu
Bila tak ada kami

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (dengarlah alammu bernada)
Dengar alam bernyanyi

Indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (alam pun bernada)
(Alam pun bernada)
Dengar alam bernyanyi (jangan tunggu lagi, Kawan)
Jangan kau tunggu nanti (jangan tunggu lagi)

Dengar alam bernyanyi
Dengarkanlah
Dengar alam bernyanyi (dengar alam bernyanyi)
Oh, dengar kami bernyanyi

 

Setelah mendengar lagu ini kemungkinan kamu bakal berpikir:

  • ·     Damn. Gue adalah salah satu dari beribu – ribu orang yang suka berkhayal pengen liat Indonesia lebih go green, tapi gue nya sendiri suka buang sampah sembarangan. Udah gitu di halaman rumah semuanya tertutup semen. Gak ada satu pohon pun yang bisa neduhin motor butut gue, kecuali gue sendiri.
  • ·       Damn. Habis ini minta si abah gak nebangin pohon lagi ah di depan rumah. Orang tua sukak bar – bar gitu kalo anaknya nolak terus disuruh sapu – sapu halaman rumah.
  • ·         Habis ini pengen lebih banyak nanam pohon ahh. Di tiap rumah tetangga yang suka julid diem – diem.
  • ·   Gila. Selama ini gak cuman plastik yang jadi sampah, gue pun ternyata bisa jadi sampah bagi kelestarian alam.
  • ·         Habis ini pengen lebih rajin gunain tote bag ah daripada plastik.
  • ·         Kalo gitu ntar ke kantor bawa kotak bekal n tumblr sendiri ahh. Say no to shy – shy deh.

Aku sendiri pun setelah denger lirik lagu ini langsung mikir sendiri. Coba pohon – pohon yang ada di sekitar kita ini semuanya bisa ngomong macam di film Harry Potter, mereka pasti sudah protes karna banyak ditebangin. Ato bahkan mereka bakal coba mukulin kita dengan dahan – dahannya yang kekar karna digusur paksa. Padahal, mereka lebih banyak manfaatnya dibandingkan mudaratnya macam kelakuan kita lho. Guys, pohon mampu menghasilkan oksigen n menghisap karbondioksida. Kalo kita menebang pohon – pohon tanpa melakukan penanaman kembali apa gak berkurang oksigen bersih di dunia ini? Pengen pake tabung gitu?

foto punya penulis lho


Kalo kamu masih belum sadar akan cantiknya hutan yang kita milikin, check this out deh:

Full of Surprise

But you know what kalo hutan itu penuh kejutan positifnya? Bahkan nih ternyata Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang memiliki luas mencapai 40,8 juta hektar. tau gak kalo berdasarkan situs resmi Bogorkab setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 (karbondioksida) jadi 2 ton O2 (oksigen). Amazing! Ditambah lagi hutan Kalimantan mendapatkan urutan ketiga terluas di dunia setelah hutan Amazon dan hutan Ekuator di Afrika (dikutip dari Idntimes). Damn! Ini yang harusnya #IndonesiaBikinBangga tinggal di pulau cantik macam gini, guys.

Home for Them

Tempat yang paling nyaman itu adalah rumah. Rumah yang telah mampu menerima segala bentuk kelebihan dan kekurangan kita. Rumah itu juga bisa dibilang adalah hutan yang telah menampung segala bentuk flora fauna di Kalimantan. Bahkan menurut Idntimes pulau ini telah menjadi rumah untuk 15,000 ragam tumbuhan yang 6,000 diantaranya gak akan ditemuin di kawasan negara mana pun. Gila! Ditambah lagi ada sekitar 222 mamalia (44 diantaranya hewan endemic), 420 jenis burung (37 diantaranya hewan endemic), 100 jenis amfibi, dan 394 jenis ikan (19 diantaranya hewan endemik). Gimana? Masih belum takjub?

Thick and Tall Trees

Pohon memang adalah tempat ternyaman di saat matahari bersinar terik. Tapi yang menakjubkan adalah pohon – pohon di sekitaran hutan Kalimantan tumbuh lebat dan tinggi. Hal ini yang mengakibatkan kelembapannya sangat tinggi. Oleh karnanya juga semua jenis tanaman yang bisa dibilang langka dan mahal pun tumbuh di daerah hutan tersebut lho. Emang yaa #HutanKitaSultan banget. Patut banget dilestarikan sampe anak cucu kita juga ikut merasakan manfaatnya.

foto punya penulis sendiri lho


Makanya sebisa mungkin kita sebagai manusia yang punya akal selalu berusaha menanam satu pohon di lingkungan rumah kita. Kalian aja pasti demen, kan ketika nonton drakor ato film Hollywood yang nampilin lingkungan asri. Tapi anehnya malah cuek ama negara sendiri. Kan lucu. Trus kapan kalo gak sekarang, coba?

Namun namanya juga hidup semua berpasangan. Ada malam, ada siang. Ada gelap, ada terang. Ada kelebihan n kekurangan. Begitu juga dengan hutan kita sekarang. Gak kebayang pulau Kalimantan yang dikenal sebagai paru – paru dunia sekarang harus mengalami deforestasi. Banyaknya penebangan hutan yang bertujuan mengubah lahan hutan menjadi non hutan mengakibatkan flora dan fauna harus kehilangan habitat asli mereka.

Bahkan di media social aku pernah nemu video dimana orang utan berjalan sempoyongan n kebingungan karna habitat serta bahan makanan mereka direnggut secara paksa. Kalian gak merasa miris n sedih membayangkannya? Everything is gone. Seharusnya kalian merasa nyaman dengan tempat itu, tapi secara tiba – tiba kalian merasa asing n terbuang. Bahkan juga banyak hewan – hewan langka diperjual belikan secara illegal. Mereka pun juga harus berakhir tragis karna para penjahat ini menyembunyikan mereka dalam tempat yang tidak masuk akal. Miris n bener – bener menggores hati banget.

Indeed. It’s so sad. Tapi aku gak bakal diam ketika mereka merenggut rumah mereka. Makanya kita harus #TeamUpforImpact. Jangan berakhir terenyuh yang ujung – ujungnya dilupain. Dengan muter lagu #DengarAlamBernyanyi maka kita sudah beretribusi terhadap ancaman terhadap hutan, guys.


Ayolah, semakin kalian sering puter maka semakin banyak juga royalty yang bakal digunakan untuk perlindungan hutan Indonesia lho. Trus kapan lagi?

You May Also Like

0 comments

Leave a comment here n let's be friend :)
(follow for follow)