INTROVERT

by - 1:39:00 PM

Terbentuk menjadi pribadi yang tertutup atau bisa dibilang dengan istilah introvert terkadang adalah hal yang kurang enak didengar. Apalagi kalo kamu adalah anak yang terlahir biasa - biasa aja alias tidak ada hal yang menonjol dari pribadi kamu. Kalo ada teman ngobrol sambil bergerombol atau berkelompok, perasaan dag dig dug ketika melintas di dekat mereka adalah salah satu hal menyeramkan untuk sebagian orang introvert. Setidaknya ini yang pernah aku alamin. 

Lho, kamu introvert?
Actually, yes. Tapi gak bisa dibilang 100% introvert sih. Soalnya kadang aku juga berinteraksi dengan teman - teman lainnya. Yah, walaupun perasaan takut gak diterima masih melintas sih di otakku. But honestly, aku masih merasa nyaman dengan kondisi sendiri tanpa pengganggu. Aku banyak menghabiskan waktu membaca buku trus nulis novel. That's it.

Berarti kamu introvert donk. Soalnya kan introvert suka menyendiri sambil baca buku
Really? Hmm..masih nerka - nerka sih.
Eh, kamu sekarang jadi penulis lepas, kan? Bukannya kalo penulis cenderung introvert ya?
Hmm, gimana ya. Jawabannya 50:50 deh. Just like I said that aku juga berinteraksi dengan teman - teman lainnya. Being a writer is hard lho. Sometimes ide gak bisa langsung ngalir begitu aja. Ada saatnya kamu stak n gak bisa menulis satu kalimat pun. Ini dikarenakan mood akan nulis kamu masih menerawang alias mencari - cari ide yang pas untuk dituangkan ke dalam kertas. Bukan hanya itu lho, untuk menciptakan tulisan yang menarik butuh waktu yang cukup lama. Ya, bagi orang yang gak tau kehidupan seorang penulis sih santai aja dengan bilang: tinggal tulis aja kok. Apa susahnya. But untuk melahirkan tulisan yang enak dibaca butuh pemikiran yang serius lho, guys. Kadang refreshing dulu dengan menonton film atau baca buku, trus ditinggal jalan. Lalu balik ngetik. Itu pun kalo idenya nyangkut, kalo gak? Balik lagi ke aktifitas selanjutnya, tidur. Maka dari itu kamu butuh suasana tenang dan nihil gangguan luar yang bakal mengganggu ide - ide kamu stak di tengah jalan.

So, I can say that I am not a 100% as an introvert. Fifty - fifty lah. Hahahahaha.
Sifat asli kamu kayak gimana sih?
Well, ketika aku udah nyaman sama seseorang maka aku gak akan segan - segan untuk membuka tingkah laku minusku (aibnya hahha). Cuma ya gak bisa mungkirin kalo aku juga milih - milih teman. I mean, aku milih mana teman yang enak diajak becanda n aku bisa leluasa untuk mengeluarkan sifat asliku. Kata teman - teman akrabku di Samarinda sana sih aku orangnya gila. Selalu ada tingkah yang gak biasa yang bikin mereka kangen (pede tingkat dewa). Ya, walaupun gak bisa dibilang ini adalah nilai plus aku sih. Cuman biasanya diantara nilai minus itu terselip sedikit nilai plus yang orang gak tau lho. Contohnya aja dengan kelakuan yang aku miliki ini otomatis teman yang tadinya sedih n galau jadi lebih nyaman gara - gara aku lontarin cerita lucu.  Pernah aku bacain buku novel buat teman - teman kos, tentu saja dengan gaya n intonasi yang kayak di film - film. N alhamdulillah mereka terhibur. Hahaha.

Mereka juga bilang kalo aku enak diajak curhat n tipe pendengar setia lah istilahnya. Jadi kalo ada yang curhat sambil nangis aku siap tampungin air matanya *lho. Segitu doank sih kelebihannya.

Eh, tapi udah tau kan introvert itu apa?
Menurut sumber yang aku dapat setelah googling, introvert itu semacam kepribadian yang suka akan kondisi tenang, suka menyendiri n reflektif dengan apa yang dilakukan. Biasanya agak kurang menyukai keramaian, kurang menyukai berinteraksi dengan hal - hal yang baru. But in fact, tidak semua orang yang memiliki kepribadian introvert tidak menyukai hal - hal yang baru. Kadang mereka juga suka menghabiskan waktu bersama orang - orang terdekat di outdoor. Sekadar menonton di bioskop, shopping, hang out atau cuman cari makan. Orang semacam ini tidak bisa dibilang introvert asli lho. Fifty - fifty sih menurutku. Hehehe.

Tapi mempunyai sifat introvert ternyata gak selamanya buruk. Malah si introvert memiliki kelebihan tersendiri dalam berbagai aspek. Memang sih terlalu menyendiri adalah suatu bentuk benteng besar yang menghalangi seseorang dalam bersosial di masyarakat. But well, kita balikin dulu deh ke yang bersangkutan. Selama dia gak merugikan orang lain, maka akan sah - sah aja menjadi  introvert menurut aku. Urusan kreatifitas pun mereka punya cara sendiri dalam menumpahkannya.

Lain halnya dengan selalu berdiam diri di kamar trus si emak sibuk di dapur masak ini itu untuk makan siang. Lha, si introvert keasyikan bertapa di dalam tanpa ada niat bantuin emak. Nah, ini sebenarnya bisa dibilang merugikan orang lain dan diri sendiri. Kalo gak bantuin emak masak - masak di dapur walhasil emak bakalan marah - marah n jatah makan pun dikurangin plus uang jajan  dipotong. Ini nih yang merugikan hahahaha.

Kelebihan Introvert

 Pecinta Kesederhanaan
Dulu waktu aku belum kuliah di Samarinda, aku suka banget nongkrong di teras atas malam - malam sambil mandangin langit penuh bintang. Padahal kamar atas itu kosong lho gak pernah ditempatin karena kakak cowok udah lama nikah. Tapi aku sama sekali gak punya perasaan apa - apa. Malah dengan asyiknya menikmati langit. Yeah, dulu kan gadget gak setenar sekarang. Jadi hiburanku pun cuman tv n radio (ketahuan tuanya). Handphone pun juga merk cina yang tebalnya kebangetan. Aku juga paling suka kalo hujan turun. Bisa lama - lama menikmati udara dinginnya n suara gemerisiknya. 


Namun, hal ini yang menjadi kelebihan sang introvert. Penyuka kesederhanaan yang bisa dibilang bagi sebagian orang gak penting. Ada yang samaan?


Mandiri
Keseringan menyendiri di dalam kamar ternyata membuat aku terbiasa kuliah dulu. Terbiasa sendiri (tanpa pasangan *gubrak) melakukan sesuatu. Walaupun bisa jadi itu adalah hal kecil tapi ternyata berdampak besar untuk si introvert lho. Kemandirian inilah yang membuatnya selalu bertahan untuk melakukan hal kecil ataupun besar sendiri. Misalnya saja harus ngampus di siang bolong jalan kaki dari kost untuk cari angkot ke jalan raya. Trus ngurus perkuliahan pun terbiasa sendiri (curco nih *bisik2). Gak harus bergantung pada orang lain (padahal, sebagian temen - temen udah pada wisuda karena dapat dosen enak. N' kebetulan temen akrab saat itu belum ngurus skripsi, masih ada mata kuliah yang diperbaikin sih hahaha. Sorry, Oyeeen).

Suka Menilai Orang
Waktu jam kuliah kosong aku n Oyen (temen akrab kemana2 berdua) selalu nongkrong di depan kampus Fkip. Menikmati bakso pak le tanjakan yang endesss n es melon yang suegerrr. Sambil menunggu pesanan es melon diantar (baksonya langsung ambil sendiri) kami pun duduk di pinggir jalan. Tentu banyaknya para mahasiswa yang bolak - balik kuliah atau ngurus sesuatu membuat mata kami terpaku pada orang yang yeah a little bit weird. I know it's bad habit. Cuman itulah kebiasaan kami yang suka menilai seseorang berlalu lalang. Hahaha.

Gak cuman itu, introvert paling pinter menilai karakter seseorang. Jadi kalo misalnya ada orang yang sedikit weird n negative maka introvert akan aware atau bahkan menarik diri. But I don't know why pribadi aku terbentuk begitu lho. Gak bisa sembarangan langsung haha hihi pada orang yang baru aku kenal. Pasti aku bakalan sedikit aware pada pribadi seseorang. Mana yang enak diajak ngobrol n becanda plus curhat, trus mana yang cuman sekadar menjadi pendengar lewat yang gak ada niatnya. Tapi aku pernah kecolongan dulu. Niat hati berbaik hati buat nolong kok dia manfaatin ya. Tapi dengan tampilan fisiknya yang kurang itu membuat aku gak yakin. Alhamdulillah temen langsung cerita kalo dia juga sempat dibohongin. Pake acara nangis - nangis segala. N aku langsung pasang benteng tinggi - tinggi.

Kreatif?
Katanya sih pribadi introvert ini jago banget dalam hal imajinasi n kreatifitas. But well not including me yess. Cuman aku paling suka banget membayangkan sesuatu n aku tuangkan ke kertas. Segitu doank sih. Hahhaha. Gak penting banget ya. Oya, akhir - akhir ini aku lagi suka banget dengar musik fantasy, emotional dll dah. Ini yang membuatku semakin berimajinasi pada cerita - cerita dibaliknya. Nah, yang sering aku dengar ini karyanya si Evan Torrent. Cool abezzz.

But you know what ternyata orang - orang besar semacam Bill Gates, Elanoor Rosevelt dan Mahatma Gandhi juga seorang introvert lho. Sifat ketelitiannya dalam berpikir dua kali menjadi andalan ketika mengambil keputusan. Jadi, gak masalah kalo kamu ternyata adalah seorang introvert. Selama kamu bisa menciptakan sebuah karya yang gak dipandang sebelah mata oleh orang ekstrovert diluar sana, maka buktikan kamu pun bisa. Usaha dan doa adalah kunci dari segalanya. Well, masih berani bilang introvert gak punya kelebihan apa - apa?

You May Also Like

0 comments

Leave a comment here n let's be friend :)
(follow for follow)